Felling (Penebangan)
Penebangan dilakukan dengan menggunakan gergaji mesin(chain saw hisquarna)
Cross Cutting(Pemotongan)
Pemotongan disini bermaksud untuk menyesuaikan panjang gelondongan kayu yang akan dimuat keatas truk.ukuran pemotongan ada 2.ukuran pertama 2.4 m berdasarkan lebaar truk.ukuran kedua 6m berdasarkan memanjang kearah truk
Wood Handling
Wood Storage
Wood Storage adalah tempat penyimpanan gelondongan kayu diudara terbuka yang berlokasi diantara unit persiapan kayu,untuk kelancaran supply bahan baku.kayu ditaruh secara berderet dalam tumpukan kecil dan besar
Slasher Deck
Dalam slasher deck dilengkapi alat pemotong yang disebut circulation saw yang fungsinya untuk memotong gelondongan kayu yang berukuran panjang melebihi 3m,hal ini bertujuan untuk menyesuaikan ukuran pajang gelondongan kayu
Debarking(Pengulitan)
Debarking adalah prose pemisahan kulit kayu,alat pemisah ini disebut debarker.tipe yang digunakan adalah timble debarking drum ukuran 5.5m x 30m.proses pengulitan terjadi karena singgungan dan benturan antara gelondongan-gelondongan kayu didalam barking drum yang berputar
Chipping (Penyerpihan)
Penyerpihan bertujuan untuk menghasilkan spesikasi mutu serpihan kayu yang diperlukan untuk pemasakan pulp,agar disperse penyerapan bahan kimia pada kayu secara merata
Chip stoaging(Penyimpanan chip)
Tujuan utama dari chip storaging untuk pengiriman chip ke digester secara berkesinambungan,bila sementara waktu operasional di wood room ada masalah
Chip screening(Penyaringan chip)
Chip screening bertujuan memperbaiki kualitas chip untuk produksi pulp dengan proses kimia,dengan memisahkan serpihan Fines(serbuk kayu) dan serpihan yang memiliki ukuran lebih besar serta mengambil chip dengan ukuran standard yang diharapkan(4mm-7mm)
Bark storage(Penyimpana kulit kayu)
Bark storage merupakan tempat penyimpanan kulit kayu sebagai bahan bakar untuk power boiler
DIGESTER PLANT
Digester adalah bejana yang digunakan untuk memasak pulp kimia dengan proses sulfat.dalam proses pemasakan serpihan kayu dengan kraft(sulfat) digunakan larutan pemasak lindi putih,yang mengandung NaOH dan Na2s.pada suhu 165°c-170 °c
Proses pemasakan pada digester antara lain adalah
· Pengisian chip
Chip filling adalah proses pengisian serpihan kayu yang dikirim dari storging atau dari screening dengan menggunakan belt conveyor ke chip silo,dari chip silo serpihan dimasukkan ke digester dengan menggunakan screw conveyor pada waktu pengisian chip
· Pengisian Warm Black Liquor
Setelah pengisian chip dilakukan dengan level dan berat yang ditargetkan impregnasi Warm Black Liquor dipompakan digester dan diisi secara continue sampai overflow yang fungsinya menyempurnakan penghilangan udara didalam rongga-rongga chip kayu dan udara didalam digester dan merupakan pemanasan awal untuk penetrasi dan difusi chip agar didapatkan reaksi kimia antara serpihan kayu dengan aktif alkali terdispersi sehingga pemasakan pulp yang dihasilkan memiliki kematangan yang tidak bervariasi
· Pengisian Hot Black Liquor & Hot White Liquor
Pada proses pengisian Hot Black Liquor yang bertujuan untuk menaikkan panas dari Warm Black Liquor pada suhu dibawah 100°c digantikan oleh Hot Black Liquor pada suhu 140°c.Setelah Hot Black Liquor dipompakan kedalam digester berikutnya secara bersama Hot White Liquor dipompakan.Hot White Liquor adalah bahan kimia utama pemasakan
· Heating and Cooking
Setelah Hot Liquor diisikan,suhu didalam digester hsmpir mendekati suhu pemasakan. Tujuan dari fase ini adalah untuk menaikkan suhu sampai 170°c dengan Mp steam yang dimasukkan melalui steam nozzle didalam jalur sirkulasi degester. Tahap yang ditarget kan adalah timer cooking 3600 dan H factor yang diperlukan
· Displacement
Dalam fase ini untuk menghentikan reaksi pemasakan dan merupakan pencucian awal.Black Liquor yang digunakan adalah Filtrate dari Wahsing Plant yang didinginkan pada suhu 85°c,dimasukkan ke dalam digester menggantikan black liquor didalam digester
· Dicharge
Discharging merupakan p yang selanjutnya dikirim ke proses pencucianroses pemompaan pulp yang sudah masak di digester ke discharging tank untuk mempermudah pemompaan pulp tersebut diencerkan yang selanjutnya dikirim keproses pencucian
WASHING
Tujuan dari tahap ini adalah untuk memisahkan material-material yang tidak diinginkan yang terdapat
didalam pulp
Tahap Pembersihan Pulp
Deknoting
Deknoting tujuannya memisahkan material-material yang memiliki ukuran dimensi yang lebih besar daripada saringan. Pulp dari storage tank dipompakan ke system penyaringan untuk memisahkan chip yang tidak matang dari pulp. Stock yang lolos dari saringan disebut Accept sedangkan yang tidak lolos saringan disebut reject. Reject dalam bentuk kont dikirim ke digester untuk dimasak kembali
Washer
Pencucian dilakukan untuk memisahkan serat dari kotoran-kotoran yang dapat larut dalam air yang terdiri dari senyawa organic(lignin) dan senyawa inorganic(soda) yang merupakan sisa bahan pemasak. Pupl yang telah dicuci dikirim untuk disaring kembali ke pressure screen, sedangkan Black Liquor yang merupakan filtrate dipakai sebagai pengencer
Screening
Tujuan penyarinagn pada tahap ini memisahkan kotoran-kotoran berdasarkan berat dan dimensi lebih besar daipada serat(fiber). Alat yang digunakan adalah pressure screen.
Accep dari pressure screen dikirim ke proses Delignifikasi Oxigen,sedangkan Reject dikirim kembali secara bertahap agar didapatkan penyaringan dengan effisiensi yang tinggi
Oxigen Delignifikasi
Proses Delignifikasi Oxigen merupakan kelanjutan dari proses pamasakan di digester yang tujuannya untuk menurunkn kadar lignin dalam pulp sebelum dilakukan proses pemutihan. Kadar lignin yang diharapkan disini adalah kappa no 10
Bahan kimia yang digunakan adalah gas oxygen dan lindi putih khususnya naoh ditambah uantuk memperoleh suasana basa
BLEACHING PLANT
Proses pemutihan(Bleaching) tujuannya untuk menghasilkan derajat putih pulp,dengan cara menghilangkan lignin yang tersisa pada proses pemasakan dan delignifikasi oxygen.
Proses ini terdiri dari 4 tahap:
· Tahap 1 Chlorine Dioxida (D)
Proses pemutihan pada tahap pertama ini bahan kimia yang digunakan dengan jenis element Chlorine Free(ECF),dimana tidak menggunakan unsur Chlor(Cl2) tetapi menggunakan senyawa Chlorine Dioxida (CLO2). Tujuan tahap ini untuk merusak dan memisahkan struktur lignin yang terdapat dalam selulosa
· Tahap 2 Ekstraksi & Oxidasi
Pada tahap ini merupakan reaksi ekstraksi dan oxidasi yang tujuannya untuk melarutkan dan mengoksidasi lignin dan resin yang dipisahkan
Kondisi pemutihan:
Konsistensi : 10-12%
Suhu : 65-70°c
PH : 10.6-10.8
· Tahap 3 Dioksida1 (D2)
Pada tahap ini merupakan tahap utama reaksi yang terjadi antara chlor dioksida dan lignin yang tujuannya untuk meningkatkan derajat putih pulp. Bahan kimia yang digunakan adalah chlor dioksida
· Tahap 4 Dioksida (D2)
Pada tahap ini bertujuan untuk meningkatkan derajat putih hingga 89-90 GE.Bahan kimia yang diguakan adalah Chlor Dioksida dan SO2.SO2 digunakan untuk menetralkan Residual Chlordioksida. Setelah melalui proses pemutihan lalu dikirim ke High Density Bleach (HDT) yang selanjutnya di supply ke pulp machine
PULP MACHINE
Pulp Machine fungsinya untuk memisahkan air dari buburan pulp secara effisien dan mengatur,mengubah suspense pulp menjadi lembaran dengan kadar air 10%. Lalu dilakukan pemotongan,pengebalan dan pengunitan
Proses Pulp Machine
1.Bleach Sreening
Tujuan tap iini adalah untuk memisahkan partikel-partikel besar dari stock.Proses ini dilakukan secara berulang untuk lebih meningkatkan kebersihan pulp.Setelah dilakukan penyaringan lalu dikirim ke Twin Desker yang fungsinya untuk mencuci dan mengentalkan pulp. Plup dari Twin Deker jatuh ke Mixing Chest yang selanjutnya dipompakan ke head box
2.Forming Section
Bagiannya ini tujuannya untuk membentuk Suspensi Pulp menjadi lembaran pulp
Press section
Tujuannya untuk mengeluarkan air dari lembaran pulp secara mekanis dengan pengendapan melalui 2 Nip Roll,Lembaran yang dihasilakan lebih padat dan serat membentuk lembaran lebih kuat
Dryer section
Tujuannya memisahan air dari lembaran pengan penguapan.Pnas diperoleh dari uap yang dimasukkan ke team coil
Cutter and Lay Boy
Lembaran pulp dari Dryer section dimasukkan ke cutter lay boy yang tujuan untuk memotong lembaran dengan ukuran837mm x 800mm normal sheet 1340mm x 1400mm dan ditumpuk menjadi lembaran bale
Baling LineBaling line merupakan proses terakhir diarea pulp machine. Lembaran yang sudah ditumpuk kemudian dikempa dengan tekanan120.000 kn. Bale-bale ini kemudian dibungkus dengan peralatan otomatis
Proses Pembuatan Kertas (Paper machine)
Sebelum masuk keareal paper machine pulp diolah dulu pada bagian stock preparation. bagian ini berfung si untuk meramu bahan baku seperti: menambahkan pewarna untuk kertas (dye), menambahkan zat retensi, menambahkan filler (untuk mengisi pori - pori diantara serat kayu), dlln. Bahan yang keluar dari bagian ini di sebut stock 9campuran pulp, bahan kimia dan air)
Dari stock preparation sebelum masuk ke headbox dibersihkan dulu dengan alat yang disebut cleaner. Dari cleaner stock masuk ke headbox. headbox berfungsi untuk membentuk lembaran kertas (membentuk formasi) diatas fourdinier table.
Fourdinier berfungsi untuk membuang air yang berada dalam stock (dewatering). Hasil yang keluar disebut dengan web (kertas basah). Kadar padatnya sekitar 20 %.
Press part berfungsi untuk membuang air dari web sehingga kadar padatnya mencapai 50 %. Hasilnya masuk ke bagaian pengering (dryer). Cara kerja press part ini adalah. Kertas masuk diantara dua roll yang berputar. Satu roll bagian atas di beri tekanan sehingga air keluar dari web. Bagian ini dapat menghemat energi, karena kerja dryer tidak terlalu berat (air sudah dibuang 30 %).Dryer berfungsi untuk mengeringkan web sehingga kadar airnya mencapai 6 %. Hasilnya digulung di pop reel sehingga berbentuk gulungan kertas yang besar (paper roll). Paper roll ini yang dipotong - potong sesuai ukuran dan dikirim ke konsumen.